Load balance merupakan fitur yang sangat sering digunakan bagi pengguna yang memiliki lebih dari 1 uplink ke internet. Dan yang paling populer dan stabil adalah Per Connection Classifier atau PCC. Yang tentunya fitur load balance PCC bisa dikombinasikan dengan fitur lain sesuai kebutuhan.
Load balance PCC akan
diterapkan pada 3 jaringan lokal dan ketiga jaringan tersebut menggunakan
service yang berbeda
Bagaimana
mengimplementasikan Load Balance PCC jika terdapat 3 service berbeda. Service
yang akan digunakan adalah PPPoE (setting PPPoE bisa klik disini), Hotspot (setting Hotspot bisa klik disini) dan VLAN Hotspot.
Mikrotik router
memiliki 2 link ISP di ether1 dan ether2. Dan akan di distribusikan ke client
menggunakan ether3 sebagai PPPoE, Hotspot dan VLAN Hotspot
/interface
set ISP-1 comment=ISP-1
set ISP-2
comment=ISP-2
set LAN
PPPoE+Hotspot comment=LAN PPPoE+Hotspot
/ip dns set
cache-max-ttl=1d cache-size=2048KiB servers=8.8.8.8,8.8.4.4
/ ip address
add
address=192.168.1.1/24 network=192.168.1.0 interface=ISP-1
add
address=192.168.2.1/24 network=192.168.2.0 interface=ISP-2
add address=20.20.5.1/24
network=20.20.5.0 interface=LAN PPPoE+Hotspot
add address=100.10.4.1/23
network=100.10.4.0 interface=LAN PPPoE+Hotspot
add address=150.20.4.1/23
network=150.20.4.0 interface=LAN PPPoE+Hotspot
/ip firewall
address-list
add address=20.20.5.0/24
list=IP-LOKAL (DHCP
untuk PPPoE)
add address=100.10.4.0/23
list=IP-LOKAL (DHCP
untuk Hotspot)
add address=150.20.4.0/23
list=IP-LOKAL (DHCP
untuk VLAN Hotspot)
/ip firewall
nat
add
chain=srcnat out-interface="ISP-1" action=masquerade
add
chain=srcnat out-interface="ISP-2" action=masquerade
Karena menggunakan 2
link internet, kita harus memastikan TRAFFIC REQUEST DAN RESPOND melewati
isp yang sama. Yaitu dengan menandai traffic yang masuk dari isp agar keluar di
jalur yang sama.
/ip firewall
mangle
add
action=mark-connection chain=input in-interface="ISP-1"
new-connection-mark="ISP1-Con" passthrough=yes
add
action=mark-connection chain=input in-interface="ISP-2"
new-connection-mark="ISP2-Con" passthrough=yes
add
action=mark-routing chain=output connection-mark="ISP1-Con" new-routing-mark="ke-ISP1"
passthrough=yes
add
action=mark-routing chain=output connection-mark="ISP2-Con"
new-routing-mark="ke-ISP2" passthrough=yes
Selanjutnya,
tambahkan KONFIGURASI PCC untuk membagi koneksi yang menuju ke
masing-masing ISP. Yaitu dengan membuat mark connection dari jaringan lokal ke
masing-masing ISP. Dari kondisi bandwidth kedua ISP sama, pembuatan pcc cukup
menggunakan 2 rule saja, hal ini bisa disesuikan dengan throughput bandwidth
yang dimiliki kedua link.
add
action=mark-connection chain=prerouting dst-address-list=!IP-LOKAL
dst-address-type=!local new-connection-mark="ISP1-Con"
passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses-and-ports:2/0
src-address-list=IP-LOKAL hotspot=auth
add
action=mark-connection chain=prerouting dst-address-list=!IP-LOKAL
dst-address-type=!local new-connection-mark="ISP2-Con" passthrough=yes
per-connection-classifier=both-addresses-and-ports:2/1
src-address-list=IP-LOKAL hotspot=auth
Selanjutnya buat MARK
ROUTING PCC agar semua koneksi yang sudah di marking bisa digunakan pada
tabel routing.
add
action=mark-routing chain=prerouting connection-mark="ISP1-Con"
dst-address-list=!IP-LOKAL new-routing-mark="ke-ISP1" passthrough=yes
src-address-list=IP-LOKAL
add
action=mark-routing chain=prerouting connection-mark="ISP2-Con"
dst-address-list=!IP-LOKAL new-routing-mark="ke-ISP2" passthrough=yes
src-address-list=IP-LOKAL
Setelah proses ini,
maka konfigurasi pcc pada router sudah selesai. Kita tinggal menambahkannya
pada tabel routing dan melakukan percobaan.
/ip route
add
check-gateway=ping distance=1 gateway="192.168.1.1"
routing-mark="ke-ISP1"
add
check-gateway=ping distance=1 gateway="192.168.2.1"
routing-mark="ke-ISP2"
add
check-gateway=ping distance=1 gateway="192.168.1.1"
add
check-gateway=ping distance=2 gateway="192.168.2.1"