TOPOLOGI
Kalau dibuat simple dengan menggunakan setingan limitasi di
profile user baik diuserman atau di winbox bisa diterapkan langsung, namun
nantinya limitasi akan masuk pada simple queue, dan yang pasti akan ada
perebutan bandwith karena total max bandwith yang tersedia akan tidak mencukupi
dengan permintaan client yang pada satu waktu akan online bebarengan.
USER PROFILE
Buka Winbox dan masuk ke setingan mikrotik, disini admin
mengasumsikan SETINGAN HOTSPOT SUDAH BISA BERJALAN.
Masuk ke
menu IP>HOTSPOT>USER PROFILES. Buat profile baru sesuai dengan
grup yang akan diterapkan dalam topologi.
Kotak pertama, Name, bebas
tergantung keinginan menamai grupnya seperti apa
Kotak kedua sampai ke enam biarkan
default aja
Lanjut ke kotak ke tujuh, Shared
Users. Nah pada kotak ini tergantung mau disini berapa jumlah sheared usernya.
Penjabarannya, dalam gambar tersebut saya isi 5, artinya 5 user dapat login ke
jaringan hotspot dengan 1 ID yang sama.
Kalau sobat menginginkan 1 user 1 ID
tinggal rubah aja menjadi angka 1, atau biarkan default saja karena defaultnya
memang 1
Kotak ke 8, Rate Limit. Seperti
yang admin sebutkan di atas bahwa cara mudah untuk melimit bandwith hotspot.
Selanjutnya langsung fokus ke
kotak Incoming Packet dan OutGoing Packet. Kotak ini
menentukan langkah selanjutnya dalam memanage bandwith grup agar traffic dapat
dibaca pada firewall dan dapat diterapkan manage bandwithnya pada queue tree.
Untuk pemberian identitas paketnya terserah sobat mau menamai seperti apa, yang pasti untuk Incoming Packet nantinya akan mengarah pada trafic upload dan OutGoing Packet mengarah pada trafic download. Selanjutnya klik OK.
Sekarang
tinggal membuat profile lagi seperti langkah-langkah diatas sesuai jumlah Grup
yang diinginkan. Ingat untuk pemberian identitas masing-masing grup
sebaiknya yang spesifik saja agar mempermudah identifikasi pada proses
selanjutnya.
USER HOTSPOT
Langkah seting di profile sudah selesai, sekarang buat id percobaan
untuk membantu mempermudah seting selanjutnya.
Pilih menu IP>HOTSPOT>USERS.
Buat user baru
Pada kotak pertama, Server biarkan
default saja.
Pada kotak ke 2 dan ke 3,
kotak Name (id) dan password silahkan isi bebas aja asal mudah
diingat untuk mempermudah jalannya seting, karena nantinya akan login dan
logout berganti-ganti user untuk proses setingnya.
Pada kotak ke 4 dan ke 5 biarkan
default
Langsung mengarah pada
kotak Profile
Kotak ini menentukan user tersebut akan
masuk pada grup yang mana. Jadi kotak profile ini arahkan pada grup yang sudah
dibuat pada langkah awal tadi. Lalu klik OK
Buat lagi user
dengan jumlah yang sama dengan jumlah Grup yang telah dibuat, dan arahkan
setiap 1 user ke 1 profile. Lanjut ke tahap selanjutnya.
Pilih
menu IP>Firewall>Mangle. Nah sekarang sambungkan laptop atau
Handphone yang ada wifinya dan konekkan ke jaringan hotspot dengan menggunakan
salah satu id user yang telah dibuat tadi. Sebaiknya didokumentasikan sehingga
dapat mempermudah, biar tidak lupa grup mana saja yang sudah set lanjutan sama yang
belum.
Ketika sudah
login secara otomatis pada tampilan Mangle yang telah dibuka tadi akan keluar 2
rule mangle dinamis dengan ditandai atribut “D”. 1 client terkoneksi akan akan
muncul 2 rule dinamis, rule ini akan hilang jika koneksi yang bersangkutan
tidak ada atau off.
RULES
DINAMIS
Pada titik ini
paket grouping hotspot belum bisa terbaca di proses firewall sehingga belum
bisa di-Mark koneksinya. Agar bisa di-Mark koneksinya perlu dibuatkan 2
rule dengan action jump agar rule dinamis tadi bisa dibaca di firewall dan bisa
di-Mark koneksinya.
Sesuai dengan 2
gambar diatas, dua rule jump yang jump targetnya adalah sama dari 2
rule jump ini yakni chain: hotspot. Yang membedakan hanya
pada General Chainnya, yang satu Prerouting dan satunya Postrouting.
Namun kalau sobat mau ringkas cukup membuat 1 rule jumping hanya memakai
chain Postrouting saja, namun nanti untuk rule mark connection dan
mark packet juga harus mengikuti.
Nah sampai
disini trafic packet grup sudah terbaca pada firewall dan bisa dilanjutkan
untuk proses Marking dan Packeting.
Untuk proses
Marking dan Packeting bisa langsung lihat di gambar berikut :
Pada gambar
diatas adalah gambar dua rule marking koneksi (Connection Mark)dari paket grup hotspot.
Disini fungsi pemberian identitas (nama) paket pada user profile pada gambar
no. 3 sangat penting karena identitas yag telah diberikan pada gambar no. 3
akan muncul pada daftar paket yang akan dipergunakan pada rule marking koneksi
seperti pada gambar no. 8 dan 9 diatas. Perlu dingat juga dalam pemberian
identitas atau nama koneksinya rule ini pada New Connection Mark itu
nanti berhubungan juga dengan rule selanjutnya. Nah kalau untuk yang memakai 1
rule Jump Connection, untuk rule Connection Mark ini keduanya
disarankan untuk memakai chainPostrouting.
Lalu setelah
koneksi ditandai pada rule Marking Koneksi diatas, selanjutnya akan ditandai
dalam rule Paket Mark. Pada gambar dibawah (gambar no. 10 dan 11) adalah gambar
dari 2 rule Marking Paket (Packet Mark). Hubungannya dengan rule marking
koneksi (gambar 8 dan 9) adalah pada kotak Connection Mark. Jadi pemberian
identitas atau nama pada rule marking koneksi nanti akan muncul pada kotak
opsi Connection Mark pada rule marking paket seperti gambar dibawah.
Untuk yang memakai 1 rule Jump Connection, seperti pada
rule Connection Mark tadi bahwa kedua rule disarankan untuk
menggunakan chain Postrouting.
Sampai disini
dilanjutkan dengan seting pada Mangle telah selesai dan pastikan bahwa
rule-rule yang telah dibuat tadi berjalan dan berfungsi sebagaimana mestinya.
dan perlu diingat, selama seting rule-rule ini koneksi trial jangan diputus
dulu sampai selasai pembuatan limitasi di akhir nanti. Biar bisa langsung
kelihatan jalan dan tidaknya rule yang telah dibuat.
QUEUE TYPES DOWNLOADSekarang sampai pada proses pembuatan
rule limitasinya. Pilih menu Queue>Queue Types. Buat dua
rule, download dan upload. Rules ini berfungsi sebagai
pembagi rata bandwith. Jangan lupa pemberian identitas atau nama yang spesifik
karena nanti berhubungan dengan rule limitasi pada queue tree
QUEUE TYPES UPLOADSekarang lanjut ke pembuatyan limitasi
bandwith. Tetap pada menu Queue, pilih tab Queue Tree. Pada setingan
ini sebenarnya fleksibel, maksudnya fleksibel itu bisa disesuaikan dengan
setingan awal yang sudah sobat terapkan. Buat Parent Rule
Download dan Parent Rule Upload seperti pada gambar
dibawah. Parent rule ini fungsinya sebagai induk dari rule limitasi per
grup nanti.
Baru dibuatkan
rule limitasi per grupnya
Untuk rule limitasi ini akan sedikit dijabarkan. Kotak
pertama, Name, isi aja terserah. Kotak kedua, Parent, nah ini
arahkan pada identitas rule parent yang sudah dibuat tadi, jangan terbalik,
limit download ke parent download begitu juga untuk upload ke parent upload.
Lanjut ke kotak ketiga, Packet Mark, nah ini arahkan ke identitas
rule Packet Mark dan ingat jangan terbalik upload downloadnya. Kotak
ke empat, Queue Type, ini arahkan ke rule pembagi rata bandwith, jangan
terbalik juga upload downloadnya. Kotak Priority biarkan default
saja, atau bisa diubah jika ada prioritas grup.
Langsung fokus ke
kotak Max Limit, disini sobat bisa menentukan berapa besar alokasi
bandwith untuk 1 grup. Ingat bahwa nilai max limit tersebut nantinya akan
dibagi rata dalam 1 grup tersebut.
Klik OK.
Ini hanya untuk 1 grup, tergantung mau buat berapa grup. Untuk
membuat grup lagi langkahnya sama dengan tutor di atas, tapi yang spesifik
pemberian identitasnya agar tidak salah dalam penempatan rule-rule yang
berhubungan.
Dan satu lagi, untuk pembuatan grup
lagi, untuk rule Jump, Queue Types dan Parent Rule bisa
dilewati, tidak perlu membuat lagi ke tiga rule tersebut.